Saat berat badan naik, sebagian besar orang kebingungan memilih metode
diet yang sesuai dengan kondisi tubuhnya. Padahal sebuah studi baru
mengklaim mengurangi asupan lemak saja sudah cukup menurunkan berat
badan seseorang tanpa perlu menjalani program diet terlebih dulu.
Mengurangi
konsumsi mentega, keju, biskuit, kue dan kripik serta beralih ke susu
rendah lemak dan yoghurt dapat membantu seseorang menurunkan berat
badannya hingga 1,5 kilogram hanya dalam waktu sedikitnya enam bulan.
Bahkan semakin banyak asupan lemak yang dihentikan maka semakin banyak
berat badan yang turun.
Studi baru dari University of East
Anglia, Inggris ini tak hanya menemukan bahwa mengganti makanan berlemak
dengan makanan rendah lemak dapat mengakibatkan penurunan berat badan,
tapi juga menghasilkan lingkar pinggang yang lebih langsing, termasuk
pengurangan kadar kolesterol jahat.
"Rezim ini menghasilkan
penurunan berat badan yang konsisten sedikitnya selama tujuh tahun,
bahkan kami telah melihatnya pada hampir semua percobaan. Mereka yang
mengurangi lebih banyak lemak, merekalah yang kehilangan berat badan
lebih banyak," ungkap ketua tim peneliti Dr Lee Hooper dari Norwich
Medical School, University of East Anglia.
Menurut Hooper, efek
cara ini pun tidaklah dramatis layaknya diet. Pasalnya studi ini hanya
mengamati orang-orang yang mengurangi konsumsi lemaknya saja tapi tidak
bertujuan untuk menurunkan berat badan jadi mereka tetap makan makanan
dalam jumlah normal.
"Yang mengejutkan kami adalah mereka
benar-benar kehilangan berat badan, Indeks Massa Tubuhnya menurun dan
lingkar pinggang mereka jadi lebih langsing. Dan yang terpenting, berat
badan itu terus stabil hingga sedikitnya selama tujuh tahun," tambahnya
seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (9/12/2012).
Kesimpulan
itu diperoleh setelah peneliti melakukan 33 percobaan klinis acak yang
melibatkan 73.589 orang, baik pria, wanita dan anak-anak dengan berbagai
kondisi kesehatan selama enam bulan hingga 8 tahun. Perbandingan pun
dibuat antara partisipan yang mengurangi asupan lemaknya dengan
partisipan yang tetap mengonsumsi lemak seperti biasanya (mulai dari
seperempat hingga separuh kalori harian).
Enam bulan kemudian
terlihat penurunan berat badan sebanyak 1,6 kilogram, pengurangan skor
BMI dan lingkar pinggang hingga 0,5 cm pada partisipan yang mengurangi
asupan lemaknya.
"Kami tidak bermaksud mencari lemak terbaik yang
harus dihindari meski kita tahu lemak jenuh dikatakan sebagai lemak
yang efeknya paling buruk terhadap kesehatan. Tapi mengurangi asupan
lemak jenuh menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke kita jadi cara
tersehat untuk memotong asupan lemak adalah mengurangi konsumsi lemak
jenuh. Dengan kata lain mengonsumsi susu rendah lemak, yoghurt,
mengurangi mentega dan keju serta daging," papar Hooper.
Peneliti
juga menyarankan untuk mengganti cemilan berlemak seperti biskuit, kue
dan kripik dengan buah-buahan saja. "Dan ingatlah, ini bukan diet jadi
jangan dilakukan secara ekstrim tapi lebih kepada berpegang teguhlah
pada satu pola makan secara permanen. Lagipula mengurangi asupan lemak,
terutama lemak jenuh itu sebenarnya hanyalah awal yang baik. Imbangi
juga dengan aktif bergerak, tidak merokok atau minum alkohol, makan buah
dan sayuran serta minum banyak cairan," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar